Ratusan Polisi
Bersenjata Lengkap Kepung Lokasi Ledakan Bom di MH Thamrin
Jakarta - Rentetan ledakan bom terjadi di Jl MH Thamrin
di sekitar Sarinah. Ratusan polisi bersenjata lengkap sudah merapat ke lokasi
untuk mengamankan situasi dan menangkap pelaku pemboman.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian memimpin personelnya yang tergabung dalam Tim Tindak di sekitar Sarinah di Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Kapolda memimpin ratusan anggota Tim Tindak bersenjata laras panjang duntuk mendekat ke gedung Sarinah setelah ledakan yang terjadi sekitar 15 menit lalu. Ratusan polisi mengepung lokasi ledakan bom.
Sekarang ini Jl MH Thamrin arah Sarinah disterilisasi. Kendaraan sudah dilarang melintas.
Sementara itu pantauan dari lokasi sudah tidak terdengar suara baku tembak.
Bom di Jl MH Thamrin antara lain terjadi di pos polisi di Jl MH Thamrin dan halaman parkir gedung Cakrawala yang dihuni tenant Starbucks dan Djakarta Theatre.
(van/nrl)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian memimpin personelnya yang tergabung dalam Tim Tindak di sekitar Sarinah di Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Kapolda memimpin ratusan anggota Tim Tindak bersenjata laras panjang duntuk mendekat ke gedung Sarinah setelah ledakan yang terjadi sekitar 15 menit lalu. Ratusan polisi mengepung lokasi ledakan bom.
Sekarang ini Jl MH Thamrin arah Sarinah disterilisasi. Kendaraan sudah dilarang melintas.
Sementara itu pantauan dari lokasi sudah tidak terdengar suara baku tembak.
Bom di Jl MH Thamrin antara lain terjadi di pos polisi di Jl MH Thamrin dan halaman parkir gedung Cakrawala yang dihuni tenant Starbucks dan Djakarta Theatre.
(van/nrl)
BOM JAKARTA
- Kronologi serangan dan ledakan bom Thamrin Jakarta
Jakarta (ANTARA News) -
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dalam jumpa pers di Istana Merdeka
di Jakarta, Kamis petang, menjelaskan mengenai kronologis serangan bom di
kawasan Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut Kapolda, peristiwa terjadi lebih kurang jam 10.50-10.55 WIB. Terjadi kontak senjata dengan anggota Polda Metro Jaya, namun kemudian situasi dapat dikuasai dalam waktu lebih kurang 20-30 menit.
Peristiwa terjadi diawali dengan serangan di Starbucks Cafe yaitu masuknya satu orang pelaku dan diawali dengan ledakan bom bunuh diri.
Aksi itu mengakibatkan adanya korban luka-luka dan kepanikan, kemudian pengunjung cafe yang saat itu ada, keluar berhamburan.
"Ternyata di luar kafe sudah ada dua orang lagi teroris yang menunggu, dan melakukan penembakan kepada dua orang, salah satunya WNA warga Kanada yang meninggal dunia.
Tito menyebutkan pada saat yang sama, ada dua orang yang menyerang Pospol Lalu Lintas di Simpang Sarinah. Saat itu ada satu orang anggota Polsek Menteng yang sedang bertugas di sana. Pospol diserang dengan bom bunuh diri sehingga anggota polisi terluka, sementara pelakunya meninggal dunia.
Saat itu, lanjut Tito, ada satu warga masyarakat juga yang terkena pecahan ledakan dan juga meninggal dunia. Pada saat itu juga ada tim dari personel Polda Metro Jaya yang akan melaksanakan pengamanan demonstrasi di Monas dipimpin oleh Kabiro Operasi.
"Saat itu pas sedang ada di situ langsung berhenti, dan kemudian mendengar ledakan turun, dan kemudian diserang menggunakan tembakan dan lemparan granat atau bom rakitan yang mirip granat," jelasnya.
Kemudian terjadi kontak tembak, anggota Polsek yang ada di sekitar Sarinah dan di jalan yang ada di sekitar Sarinah membantu sehingga ada empat orang anggota kepolisian Polres Jakarta Pusat yang terkena tembakan pada bagian kaki dan perut.
"Pelaku berhasil dilumpuhkan dalam kontak tembak lebih kurang 15 menit. Dua pelaku berhasil ditembak, kemudian situasi sudah berhasil dikuasai dalam waktu kurang lebih 20-25 menit," katanya
Setelah menguasai lokasi, polisi kemudian melaksanakan penyisiran di TKP, di Starbucks maupun Pospol Lalu Lintas Jalan MH Thamrin.
"Kita undang Brimob dan Pasukan Sabhara dari Polres dan Polsek yang juga di-backup oleh Kodam Jaya melakukan pengepungan, untuk meng-clear-kan apakah mungkin ada pelaku yang lain," katanya.
Ia menyebutkan Skyline Building dimana ada Starbucks Cafe disisir lantai per lantai, dan tidak ada pelaku di sana. Kemudian Gedung Jaya juga disisir dan dinyatakan clear.
Setelah itu Polda Metro Jaya melakukan clearing device untuk meyakinkan bahwa tidak ada lagi bom lain.
Pada saat clearing device ada lagi ditemukan enam bom, 5 bom kecil sebesar kepalan tangan berbentuk granat tangan rakitan, dan satu lagi bom yang lumayan besar sebesar kaleng biskuit.
"Jadi semua ada enam yang berhasil kita amankan. Kemudian dari pelaku yang meninggal itu juga kita sita satu senpi sejenis FN rakitan," kata Tito.
Ia menyebutkan setelah olah TKP di jalan Thamrin selesai, kemudian pihaknya membuka kembali jalan MH Thamrin yang sempat ditutup dari kedua arah.
"Sementara itu olah TKP di Pospol dan kafe masih berlangsung dan hari ini diupayakan selesai, Insya Allah besok akan kita tuntaskan semua," kata Kapolda Metro Jaya itu.
Menurut Kapolda, peristiwa terjadi lebih kurang jam 10.50-10.55 WIB. Terjadi kontak senjata dengan anggota Polda Metro Jaya, namun kemudian situasi dapat dikuasai dalam waktu lebih kurang 20-30 menit.
Peristiwa terjadi diawali dengan serangan di Starbucks Cafe yaitu masuknya satu orang pelaku dan diawali dengan ledakan bom bunuh diri.
Aksi itu mengakibatkan adanya korban luka-luka dan kepanikan, kemudian pengunjung cafe yang saat itu ada, keluar berhamburan.
"Ternyata di luar kafe sudah ada dua orang lagi teroris yang menunggu, dan melakukan penembakan kepada dua orang, salah satunya WNA warga Kanada yang meninggal dunia.
Tito menyebutkan pada saat yang sama, ada dua orang yang menyerang Pospol Lalu Lintas di Simpang Sarinah. Saat itu ada satu orang anggota Polsek Menteng yang sedang bertugas di sana. Pospol diserang dengan bom bunuh diri sehingga anggota polisi terluka, sementara pelakunya meninggal dunia.
Saat itu, lanjut Tito, ada satu warga masyarakat juga yang terkena pecahan ledakan dan juga meninggal dunia. Pada saat itu juga ada tim dari personel Polda Metro Jaya yang akan melaksanakan pengamanan demonstrasi di Monas dipimpin oleh Kabiro Operasi.
"Saat itu pas sedang ada di situ langsung berhenti, dan kemudian mendengar ledakan turun, dan kemudian diserang menggunakan tembakan dan lemparan granat atau bom rakitan yang mirip granat," jelasnya.
Kemudian terjadi kontak tembak, anggota Polsek yang ada di sekitar Sarinah dan di jalan yang ada di sekitar Sarinah membantu sehingga ada empat orang anggota kepolisian Polres Jakarta Pusat yang terkena tembakan pada bagian kaki dan perut.
"Pelaku berhasil dilumpuhkan dalam kontak tembak lebih kurang 15 menit. Dua pelaku berhasil ditembak, kemudian situasi sudah berhasil dikuasai dalam waktu kurang lebih 20-25 menit," katanya
Setelah menguasai lokasi, polisi kemudian melaksanakan penyisiran di TKP, di Starbucks maupun Pospol Lalu Lintas Jalan MH Thamrin.
"Kita undang Brimob dan Pasukan Sabhara dari Polres dan Polsek yang juga di-backup oleh Kodam Jaya melakukan pengepungan, untuk meng-clear-kan apakah mungkin ada pelaku yang lain," katanya.
Ia menyebutkan Skyline Building dimana ada Starbucks Cafe disisir lantai per lantai, dan tidak ada pelaku di sana. Kemudian Gedung Jaya juga disisir dan dinyatakan clear.
Setelah itu Polda Metro Jaya melakukan clearing device untuk meyakinkan bahwa tidak ada lagi bom lain.
Pada saat clearing device ada lagi ditemukan enam bom, 5 bom kecil sebesar kepalan tangan berbentuk granat tangan rakitan, dan satu lagi bom yang lumayan besar sebesar kaleng biskuit.
"Jadi semua ada enam yang berhasil kita amankan. Kemudian dari pelaku yang meninggal itu juga kita sita satu senpi sejenis FN rakitan," kata Tito.
Ia menyebutkan setelah olah TKP di jalan Thamrin selesai, kemudian pihaknya membuka kembali jalan MH Thamrin yang sempat ditutup dari kedua arah.
"Sementara itu olah TKP di Pospol dan kafe masih berlangsung dan hari ini diupayakan selesai, Insya Allah besok akan kita tuntaskan semua," kata Kapolda Metro Jaya itu.
SUMBER: www.antaranews.com
ANALISIS :
Menurut saya
orang – orang yang melakukan terror di atas memilih daerah perkotaan
dikarenakan jumlah penduduk di kota lebih banyak dibandingkan di pedesaan, pusat
– pusat pemerintahan berada dikota.
Terus orang –
orang yang melakukan terror di atas mengatasnamakan agama itu dikaranakan agama
di perkotaan cenderung lebih dari 1 agama yang berada di perkotaan. Padahal di
dalam setiap agama megajarkan agar tidak menyakiti sesama manusia.
Setiap kejadian
yang terjadi di perkotaan sangat cepat menyebar karena teknologi yang ada di
kota lebih memadai dan lebih canggih, juga pusat dari media – media masa juga
berada di perkotaan jadi lebih cepat menyebar berbeda dengan di pedesaan banyak
kejadian yang tidak di muat di media masa bahkan sekalinyapun di muat di media
masa membutuhkan waktu yang lama dari waktu kejadian.
Itu menurut
saya, sekian dan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar