Jumat, 07 Oktober 2016

Pengalaman

ABDUL ROHMAN

Nama saya Abdul Rohman menurut informasi dari orang tua, saya lahir di desa Bantarkalong, kecamatan Cipatujah, kabupaten Tasikmalaya. Mereka juga bilang saya lahir pukul 5 pagi pada tanggal 16 Agustus 1997. Saya mulai bias merangkak pada umur 8 bulan dan mulai bias jalan  spada umur 15 bulan atau 1 tahun 3 bulan.
Saya masuk SD pada usia 7 tahun, dan pada hari pertama masuk saya di antar oleh ibu ke sekolah dan di tungguin sampai pulang. Pengalaman yang paling tidak bias saya pada saat pertama masuk sekolah ketika saya di surun menulis yang ada di papan tulis, waku saya menulis terus guruny cek tulisan saya dan ternyata bukunya kebalik. Terus gurunya kasih tau bahwa itu salah sambil di kasih lihat kesemua teman satu kelas saya. Waktu saya kelas 2 SD itu saat saat otak mulai kerja keras karena pada waktu itu sering sekali di suruh menghapal mulia dari perkalian, kata benda dalam bahasa inggris dan arab beserta terjemahanya dalam bahasa Indonesia. Waktu naik ke kelas 3 SD saya mulai bandel, dimana pada saat itu saya sering bolos, berkelahi dengan teman sekelas, dn tugas mulai tidak di kerjain.  
Padaa saat saya kelas 5 SD saya di ikut sertakan ke dalam perlombaan pramuka yang di kenal dengan LT di tingkat kecamatan dan di laksanakan di sindangkerta, pada waktu itu lagi musim kemarau saya beserta teman – teman kesulitan dalam mendapatkan air dan kami mandi 1 kali dalam satu hari karena kesulitan air dan juga karea kami di beri batas waktu untuk melaksanakan mandi, tapi dari perlombaan itu saya mendapatkan banyak teman dari sekolah sekolah lain.Waktu saya naik ke kelas 6 SD saya saya mulai memperbaiki diri karena jika saya masih suka bolos saya takut kalau saya tidak bias lulus dari SD.
Setelah lulus dari SD saya melanjutkan sekolah ke SMP, di SMP saya mendapatkan banyak teman baru karena mereka berasal dari sekolah yang berbeda dan desa yang berbeda pula, ada yang sekolah sambil mesantren dan kebanyakan hanya sekolah. Di SMP saya mulai suka baca buku dan saya juga bias masuk peringkat 3 besar di sekolah, saya juga bias mengalahkan teman saya yang waktu di SDnya masuk 3 besar di kelasnya bahkan teman yang satu SD dengan saya dia juga bisasaya kalahkan.
Di SMP saya mengikuti perlombaan OSN (Olimpiade Sains Nasioal), pada perlombaan itu saya hanya bisa sampai ke tingkat kabupaten/kota. Tapi karena perlombaan itu juga saya di kenal di SMP. Setelah lulus dari sana saya suka di suruh datang ke sana setiap kali di laksanakan perpsahan.
Saya melanjutkan sekolah ke SMA, waktu di SMA pada saat masuk di kelas 10 saya kalah saing sehingga saya tidak bisa masuk sepuluh besar  peringkat kelas, pada saat naik ke kelas sebelas kelas di pecah lagi dan saya masuk ke kelas yang berprinsip  bahwa murid ataupun gurunya itu tidak boleh terlambat lebih dari 30 menit dan jika ada murid yang terlambat lebih dari  30 menit maka dia tidak boleh masuk kelas apabila ada gurunya, tapi jika gurunya terlambat lebih dari 30 menit maka jangan salahkan muridnya jika mereka tidak ada di kelas dan di absen harus tetap hadir. Kalo gurunya telat di jam ke 1 2 3 4 masih mending karena murid masih ada di lingkunga sekolah dan masih bisa di panggil untuk masuk ke kelas melanjutkan kegiatan belajar  tapi kalau jam atau pelajaran terakhir muridny udah pada pulang.
Kelakuan ini hanya bertahan sewaktu di kelas sebelas karena pada saat naik ke kelas 12 mereka mulai berubah karena mereka sadar jika ini berkelanjutan maka mereka tidak akan mendapatkan nilai UN yang memuaska. Hal ini di tandai dengan hilang kecaman kelas paling berisik dari guru dan kelas lain meskipun masih ada yang suka bolos.

Setelah pelaksanaan UN saya d sibukan dengan pengisian data SNMPTN dan SBMPTN, saat saya di nyatakan tidak lulus dari itu semua saya langsung daftar ke UNIV. GUNADARMA. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar